Cinta di Atas Sajadah

Saya percaya tingkah laku seorang anak sebagian besar ditiru dari orang-orang disekitarnya. Entah itu perilaku baik maupun buruk. (Kalau buruk, percayalah itu bukan dari sang emak *ditimpuk bata*)

Salah satunya adalah tingkah laku Little Bee ketika ibunya menunaikan sholat.

***

Sewaktu-waktu Little Bee bisa bersikap manis, manut dan mengerti untuk tidak mengganggu emaknya ini sedang sholat. Ia memilih untuk bermain atau menonton TV. Demikian juga ketika sang emak sedang mengaji, ia anteng dengan kegiatannya.

Di waktu yang lain Little Bee bisa berubah menjadi alim ulama (amin!). Ketika sang emak berkata, "Bee, Bunda mau sholat dulu ya..."
Dengan tergopoh-gopoh ia akan menyusul ke kamar mandi, "Bee, ambil udu juga."
Setelah itu ia ikut sholat dengan ibunya bersebelahan di atas sajadah.

Selesai salam, ia mencium tangan sang emak *terharu* lalu menyahut, "Berdoa kita lagi, Bun! Kita berdoa biar Bee masuk sekolah robot."

Iyak, gara-gara melihat berita di TV ada sekolah seusia anak SD untuk membuat robot, sejak itu Little Bee selalu minta untuk sekolah robot.

Lain waktu, setelah berdoa itu, kadang-kadang Little Bee menyelinap ke dalam mungkena lusuh emaknya, lalu kami berdua berpelukan di dalamnya.

Can you feel the love?

Keisengan Little Bee memoto sang emak

Tapi di saat lain, Little Bee bisa menjadi sangat-sangat usil. Ketika sang emak bergerak ke gerakan sujud, ia melompat ke punggung emaknya dan merasakan sensasi kenikmatan naik kuda-kudaan.

Sungguh, itu merupakan cobaan terberat!

Dulu waktu hamil Little Bee, sujud susah dilakukan karena si bayi Bee bertengger di dalam perut dan selalu membuat sesak nafas.

Nah, sekarang, gak berkurang juga kalau bersujud buat sesak nafas karena ia bertengger di punggung. Sesak nafas menahan nafsu ingin marah, ketawa, menahan badan supaya Little Bee gak jatuh ke depan dan tetap harus konsentrasi sholat. Imagine that! Gak hanya relationship yang bisa berstatus complicated, tapi motherhood juga! *ngos-ngos-an*

Keusilannya yang lain, ia sering 'menyerobot lahan' sholat sang emak. Ketika lagi baik mengikuti gerakan sholat, tiba-tiba ia sholat tepat di tengah sajadah. Oh gosh! Terpaksa emaknya bergerak minggir. Belum cukup, ia kuasai juga tempat yang sudah dipinggir itu. Sungguh suatu pengendalian amarah yang sangat-sangat level dewa.

Atau, mungkena menjadi hak miliknya ketika sang emak selesai sholat, hanya untuk dijadikan selimut atau topeng-topengan. Kadangkala ia pakai dengan semua badan tertutup dan berjalan-jalan keliling rumah. Meniru hantukah? Misteri itu tetap belum terkuak.
*jambak-jambak rambut*

Namun, dibalik keusilannya itu, ketika kami bepergian dan mengharuskan emaknya sholat di mushola umum, anehnya, Little Bee hampir tidak pernah membuat ulah. Dengan senang hati, mengikuti ketika mengambil wudhu, mengikuti gerakan-gerakan sholat dari awal sampai akhir, salam dan berdoa. That's it!
Emak mana yang gak bangga dan makin cinta dengan tingkah laku baiknya itu? Seolah-olah ia tahu ia perlu menjaga attitude-nya ketika di luar rumah.

***

Percaya atau tidak, sajadah telah mengajarkan cinta dan kemesraan antara ibu dan anak pada kami. Namun yang terpenting, sajadah juga telah mengajarkan walaupun sedikit pada Little Bee bahwa kemesraaan atas Sang Pencipta juga tidak boleh dilupakan.