Lelaki Baik Budi

Katakan padaku, wahai cintaku, ketika aku marah kepadamu dan engkau memanggil-merayuku berkali-kali sambil mengumbar senyum termanismu kepadaku lalu engkau membelai daguku dengan lemah lembut berharap hatiku menjadi luluh, apa tujuanmu?

Katakan padaku, wahai sayangku, ketika aku berjalan pulang dari pasar disampingmu dan aku mengeluh betapa beratnya bawaan lalu engkau bertanya dengan simpati dan menawarkan diri memegang salah satu bawaan yang ringan, apa maksudmu?

Katakan padaku, wahai pemilik hatiku, ketika aku menyapu rumah dengan segera engkau merebut sapu dari tanganku dan bahkan ketika engkau selesai, bisa dikatakan bahwa aku perlu menyapu ulang semuanya, apa itu membantuku?

Katakan padaku, wahai priaku, ketika aku terjatuh dari tangga dan susah berjalan, lalu engkau berteriak minta tolong dan bersikap seolah-olah engkau sanggup memapahku, apa itu menolongku?

Katakan padaku, wahai lelakiku, ketika aku terluka dan dengan segera engkau bergegas memelukku dan bertanya apakah itu sakit seraya mencium lukaku, apa itu menyembuhkanku?

Katakan padaku, wahai kasihku, ketika aku bangun tidur di pagi hari, engkau dengan matamu yang selalu membuat hatiku gegap gempita memberikan senyuman terbaikmu dipagi hari, apa itu meluluhkanku?

Katakan padaku, wahai bagian jiwaku, ketika engkau melakukan kesalahan padaku dan berkata maaf dan memelukku dengan penuh kasih, apakah bisa termaafkan?

credit


Tahukah engkau, betapa aku seringkali menertawakanmu dan ayahmu, sang pemegang kunci pintu surgaku, dan mengatakan bahwa kalian satu sama lain tidak mirip jika wajah kalian saling berdampingan?

Sungguh nak, sesungguhnya kalian begitu mirip satu sama lain.
Ketika engkau menyayangiku dan mengasihiku dengan cara-cara yang tak bisa kutebak dan itu berhasil membuat hatiku dipenuhi confetti dan bunga-bunga bermekaran, aku bisa menebak engkau menirunya (atau diturunkan) dari siapa.

Engkau bahkan belum genap 3 tahun, tapi duniaku tak lagi mengenal tangis dan sedih karena kehadiranmu. Apa jadinya duniaku jika engkau telah beranjak dewasa? Insya Allah, dengan doa sebanyak bintang di langit dan pasir di pantai, engkau akan tumbuh menjadi lelaki baik budi yang selalu dikatakan orang-orang yang mengagumi betapa baik perangaimu terhadapku.

Putraku, maukah engkau mengabulkan permintaanku satu-satunya:
Perlakukanlah aku, ibundamu ini penuh kasih sayang dan cinta kasih terus menerus, hingga selamanya, hingga tugasku berakhir di dunia?




post signature

Komentar

  1. mbak Mayya, postinganmu always makes me cryyyy :'(
    Haru deeh.. Jadi keingat ma putraku dan betapa aku belum menjadi ibu yang baik baginya

    BalasHapus
  2. @Lizanovia M. HadiIni tisunya mbak ^^

    Setiap ibu adalah yang terbaik di mata anak-anaknya dan aku yakin putra mbak pun berpikir demikian ^_^

    BalasHapus
  3. Suka bgt dengan postingannya buk...:D

    BalasHapus

Posting Komentar

Your thoughts greatly appreciated! Share it with us! (^_^)
Nowadays, I've been have hard times to reply comments or blogwalking to your blog. So, thank you so much for visiting me here!

Postingan Populer