Episode Horror - Part 1

Masih ingat serial di TVRI berjudul "Friday the 13th"?
Ini adalah film horor pertamaku dan aku tergila-gila, gak akan mau melewatkan setiap episodenya yang tiap Jumat. Aku masih kelas 2 atau 3 SD saat itu.

Aku suka sekali film, novel dan manga horor, tetapi sekaligus menjadi parno setelahnya. Bisa susah tidur malam, tapi gak pernah kapok untuk nonton dan baca lagi.

Aku masih ingat, tiap nonton Friday 13th, adikku AG pasti sembunyi di belakang punggungku sambil ngintip-ngintip hahaha...

Sampai sekarang, aku masih suka film horor, terutama film Jepang. It's so real!
Film terakhir yang buat aku gak bisa tidur 3 hari adalah The Grudge 2, setelah film The Ring yang memberikan efek yang sama.

Sejak menikah, karena suamiku gak suka film horor, otomatis gak dibawakan ke rumah, dan begitulah, aku belum menonton lagi film-film kesukaanku.
Sempat salah seorang teman suamiku memberitahukan sebuah film horor yang bagus berjudul Paranormal Activity. Aku sungguh penasaran! Ada yang pernah menontonnya? Tolong pinjamkan dakuuuuu!


Lain film, lain kenyataan.
Walaupun jarang sekali mengalami hal-hal yang aneh, kadangkala aku bisa merasakannya.

credit

BAU MELATI

Kadang-kadang ketika di kampus (ini sering) atau di beberapa tempat, aku bisa mencium bau melati 'lewat' walaupun disekitarku gak ada orang. Nah, biasanya ini membuatku membaca Ayat Kursi. Terakhir aku mengalami ini ketika berada di rumah mertua yang sedang yasinan karena meninggalnya Mak Dang, abang tertua mertua. Tiap orang-orang mulai bershalawat hingga selesai, bau melati ini kuaaaat sekali. Aku tidak takut, hanya sedikit serem aja -_____-
Semasa hidup, Mak Dang ini baik sekali denganku dan sering memanggilku, "Menantuuuu...." dan selalu memanggil Little Bee dengan, "Cucu deeeeennnn..." dengan suara tuanya yang parau. Jadi dia pasti tahu kami datang untuk mendoakannya dan dia pun mungkin hadir untuk melihat cucu-cucunya lari-larian.

KETINDIHAN

Ketika dirumah orangtuaku dulu, aku pernah mengalami 'ketindihan'. Aku tertidur dan tiba-tiba terbangun tidak bisa bergerak dan tidak bisa berbicara. Berulangkali mengucap di dalam hati 'Lailahailallah', tetapi makin diucap (padahal di dalam hati loh), telingaku makin berdenging luar biasa. Aku kuatkan dalam hati,"Aku gak mau kalah ama setan!", jadi biarpun telinga minta ampun sakitnya, aku tetap kekeuh ngucap.

Belakangan baru tahu mengenai 'ketindihan' ini secara ilmiah oleh postingan Mas Seagate berjudul Sleep Paralysis

SIAPA YANG LEWAT?

Nah, waktu aku di bangku SMU, aku mengalami keanehan sekali lagi.
SMU-ku ini adalah sekolah paling tua di kotaku dan terkenal dengan cerita siswa perempuan yang bunuh diri di bekas sumur.
Aku sebagai seorang yang skeptis tentu saja gak percaya dengan itu.
Hari itu, hari Sabtu, seragam yang dipakai adalah seragam pramuka. (Kenapa aku menyebutkan detail ini? Nanti juga tahu...)
Kami sedang belajar di laboratorium biologi yang letaknya paling sudut di halaman sekolah. Siang itu kebetulan sedang hujan gerimis.
Aku yang sedang duduk paling belakang tengah pun sedang sibuk mencatat di bukuku apa yang ditulis di papan tulis.
Jika mata terfokus ke buku, kalau siswa-siswi lain lewat di depan jendela labor, tentu saja, akan terlihat bayang coklat lalu lalang kan ya?
Nah, tiba-tiba aku melihat sekelebat warna putih lewat, dan karena kaget, secara otomatis aku mendongak melihat ke jendela, dan bayangan itu demikian cepatnya sudah sampai di ujung kelas dan tidak kelihatan lagi.

Aku yang bingung (waktu itu belum takut), spontan bertanya ke temanku di sebelah, "Tadi lihat gak siapa yang lewat? Pakai baju putih, jalannya cepet banget!" Temanku langsung pucat dan kaget, bilang "Aku gak lihat ada yang lewat, May. Istighfar!" Saat itulah, aku baru merasa takut, jadi itu beneran yang aku lihat?

Usut punya usut, barulah aku tahu kenapa aku tidak suka berada di labor biologi ini. Dari dulu, entah kenapa. Padahal aku suka pelajaran biologi.
Ketika aku tanya pada temanku dimana letak bekas sumur misteri itu, ternyata sumur itu memang ada di belakang labor biologi! Alamak! Lututku lemas seketika!



to be continued...