Motherhood is A CHOICE
Little Bee, our son, grow and grow up like a tree! |
"Iya benar, ini dengan siapa?", tanyaku.
"Saya dari panitia ujian kedua Badan Pemeriksa Keuangan, Bu. Kami menunggu ibu untuk daftar ulang ujian. Hanya ibu yang belum mendaftar.", jelasnya.
Dadaku berdegup kencang.
Dari ratusan orang untuk satu jurusan yang mengikuti tes pertama di kotaku, hanya 23 orang yang terpilih untuk mengikuti tahap selanjutnya, termasuk aku.
Aku sedang di kantor sekarang.
Semalam aku sudah menangis seharian.
"Maaf mbak, saya tidak bisa ikut ujian. Suami saya tidak mengijinkan", jawabku.
"Mmmm...Kalau begitu, terima kasih ya bu....", tutupnya dengan setengah hati.
Itu hanya alasan klise. Sesungguhnya akulah yang tidak mengijinkan diriku untuk ikut.
Bagai buah simalakama. Lebih baik aku tidak mengambil buah itu.
Jika aku mengikutinya dan aku lulus, tidak ada jaminan aku akan tetap di kota ini.
Jika aku mengikutinya dan aku lulus, aku tidak bisa membatalkannya, dikarenakan denda 10 juta itu.
Jika aku mengikutinya dan aku lulus, aku akan kembali menjadi wanita kantoran, mengurungkan niatku untuk berhenti bekerja, meninggalkan buah hatiku lagi. Seumur hidup.
Mungkin aku terlalu cinta suamiku. Mungkin aku terlalu cinta anakku.
Mungkin seperti inilah pengorbanan yang diperlukan dari seorang wanita.
Hidup memang sungguh penuh misteri.
Awalnya aku hanya iseng mengikuti ujian ini, yakin bahwa aku tidak mungkin lulus dengan soal-soal yang demikian rumit.
Aku ingin tahu, sampai dimana kemampuanku setelah beberapa tahun. Ujian bagai anak kuliahan lagi.
Bersaing dengan para fresh graduate.
Adrenalin.
Butiran keringat.
Detik demi detik berharga.
Memeras otak.
Aku hanya ingin tahu, apakah otakku ini sudah beku dirajam perintah para atasan, mengejar report demi report.
Nyatanya, bukan otakku pada akhirnya yang diuji, tapi hatiku.
Sesungguhnya saat itu, bukan ujian diatas kertas yang aku ikuti, tapi sebuah ujian hidup.
Sekali lagi itu saja aku menangis, setelah telepon ditutup.
Besok-besok aku tidak akan menangis menyesali apa keputusanku.
Gengsi?
Uang?
Pangkat?
It doesn't matter anymore.
Aku ingin
Dengan setiap peluh keringat yang menetes
Dengan setiap hembusan nafas
Dengan setiap detak jantung
Melihat proses kehidupan mereka
Tiada lagi yang lebih bahagia bagiku
Anak-anakku tumbuh dan besar di tanganku
Form peserta ujian itu akan aku bingkai dalam album hidupku.
Mungkin suatu saat, suatu hari nanti, anak-anakku akan mengerti betapa besar kasih sayangku untuk mereka.
Waktu tidak akan bisa kembali...
Demikian juga waktuku untuk bersama keluargaku.
~ Sebuah hari luar biasa di bulan November 2009
PS: Mbak Nova, aku ijin share videonya yaa ^_^
very nice...
BalasHapuspilihan yang terbaik ya may... :)
fotonya bagus banget!!! :D
Sebuah keputusan yang bijaksana. Karena menurut madjongke selama suami ada dan bisa, keluarga yang perlu di nomor satukan. Jangan sampai anak bernasib seperti Madjongke yang tidak pernah di belai dan di nina bobokan oleh orang tua.
BalasHapusselamat pagi mba,.....
BalasHapusapa kabar ? akhirnya bisa jalan-jalan ke salah satu rmh favoriteku. mohon maaf krn kesibukan UN sisulung yg membuat keinginan ngeblog agak tersendat, dan aktifitas sehari seorg bunda yg membuat sulit sekali intens dlm menulis dan blogwalking akhir2 ini :(
Luar biasa mba,....tidak ada ruginya mencintai suami dan anak sebesar ini :)
Berbanggalah menjadi wanita menikah yg membuat keputusan sebijak ini.
salam untuk sikecil, dan sekali lagi pic nya...indaaahhh ^^
hidup adalah pilihan.. dan Mayya udah memilih yg terbaik.. Aku justru malah ngiri loh, andai aku bs mengambil pilihan seperti km. Sayangnya tak ada yg mendukungku, dan aku terlalu lemah utk menjalani sndri.. *jiiaaaah.. malah curhat* hihi..
BalasHapussy juga sekarang udah menikmati kehidupan di rumah.. Alasannya kurang lebih sama lah spt mbak Maya.. Sering dpt pertanyaan "gak kepengen kerja lagi". Kayaknya jawaban sy udah mantep ENGGAK MAU..
BalasHapusBtw, foto dgn bee nya itu bagus bgt mbak :)
fotonya awesome ..
BalasHapusnanti kalo aku jadi ibu aku pengen kayak kak mayya aja deh haha
terkadang pilihan itu dilakukn di saat yg sangat sulit dan bhkn dngn pilihan yg sangat2 sulit...
BalasHapusbut..
not matter again...
^^
Keputusan yang sangat berat sekali ya, Mbak. Sebagai seorang ibu memang kadang terperangkap di dalam keadaan yang sangat rumit. Tapi salut buat Mbak Mayya yang sudah berani mengambil keputusan untuk tetap bersama suami dan anak :). Semoga yang terbaik ya Mbak :)
BalasHapusbagus pic nya.....
BalasHapusPertama mau bilang ini dulu... Omijot Mayyaaaaa.. itu fotonya bagus bangeeeeeeet... bokehnya itu loooh.. :P
BalasHapusAku juga mau sama kayak dirimu May.. jadi ibu aja.. Tapi tergantung juga sih.. kalau dapet kerjaan freelance gitu lumayan juga lah ya nambah2 uang jajan.. hehehe
Dan terakhir.. aku suka banget kata2 ini..
"Waktu tidak akan bisa kembali... Demikian juga waktuku untuk bersama keluargaku." bener bangeeeeet...
tuhan mnyimpan yg terbaik buat, mbak :)
BalasHapusbaca ini tadi pagi tapi baru bisa komen sekarang...cuma mau bilang..postingan ini KERENS!! tapi kok pake denda 10 juta sih?
BalasHapusketika hati sudah memilih, maka kita harus konsisten kan?
BalasHapusselamat ya mbak sudah memilih yang terbaik :)
Selama suami masih bisa menafkahi mbak ya gak pp gak kerja jadi ibu rmh tangga aja
BalasHapusFotonya keren abis May..
BalasHapussumpee..
#mupeng mo di gendong juga..
@ArmanInsya Allah yg terbaik! Thanks ya ko!
BalasHapus@MadjongkeMdh2an ya mas...Makasih atas dukungannya...
BalasHapus@IrmaSenjaBaik mbak, mdh2an mbak sekeluarga juga sehat ya..Gapapa mbak, aku maklum kok...Mdh2an si sulung lulus UN dengan nilai memuaskan yaaa...
BalasHapusMakasih supportnya ya mbak..
Peluk cium dari si kecil....Aku senang mbak suka fotonya...
@covalimawatiApapun pilihan kita, kita harus bangga dengan pilihan itu...aku yakin cova pun demikian ^_^
BalasHapus@ke2naiIya mbak, aku pikir bakalan bosan...alhamdulillah justru seru banget karena nge-blog. Klo ditanyain begitu aku ngeles gini:"Gak mau, mau jadi pengusaha ajah" hahaha...
BalasHapusMakasih ya mbak udah suka dengan fotonya...aku senang ^_^
@leligulaliThanks ya adekku...Yakin mau jadi ibu rumah tangga berkarir? *kedip-kedip mata*
BalasHapus@i luv uBener say, it doesn't matter anymore ^_<
BalasHapus@WuryBerat seberat-beratnya Wury. Satu sisi ekonomi sulit, satu sisi kasih sayang utk anak2. Tapi Insya Allah aku yakin, jika niat kita krn Allah, rejeki itu datang dari mana saja asal berusaha.
BalasHapusMakasih ya Wury...
@pengisahThanks mas...
BalasHapus@bebeSiapa dulu laki-nya? Hehehe...
BalasHapusKlo freelance sih OK-lah menurutku, tapi yg masalah klo full time ituloooh...gak tahaaaan... T_T
Aku seneng bebe suka.. ^_^
@catatannyasulungInsya Allah...Mudah2an...aminnn...
BalasHapusMakasih ya lung!
@RinaMakasih mbak...
BalasHapusDenda itu memang sudah ketentuan dari sononya ^_^
@Esti SulistyawanBener mbak Esti...Insya Allah ini yang terbaik...Makasih yaaa...
BalasHapus@system of blogIya mas...biarpun seadanya, Insya Allah pasti ada saja rejeki asal berusaha ^_^
BalasHapus@nchieMkasih ya mbak..aku senang mbak suka...
BalasHapusApa tadi mbak? digendong? yakin bukan difoto? 0_0
salut mba mayya yang rela merelakan. tidak semua orang mendapat kesempatan baik itu seperti halnya tidka smeua orang belum dipertemukan dengan kesempatan untuk menjadi full day mom.
BalasHapusbtw, saya jadi teringat dua film tentang mama yang sangat menggugah satu film mengenai seorang full day mom judulnya motherhood pemainnya umma thurman satu lagi tentang working mom judulnya i don't know how she does it pemainnay sarah jessica parker. potret yang realistis dan jujur.
@Rina Susanti EsaputraBener juga ya mbak, tidak semua orang diberi kesempatan menjadi full day mom ^_^
BalasHapusRecommended banget nih filmnya, aku juga mau nonton ah...
Mayyaaaaa.......
BalasHapus*big hug*
hidup itu adalah pilihan ya...?
dan terkadang semua keinginan personal qta akan terkalahkan kalau sudah menyangkut anak
aq pun pernah mengalaminya
tapii...yg tadinya aq kira akan sedih krn hrs melupakan impianku ternyata tidak !
berarti bagi qta sbg seorang ibu,impian dan keinginan terbesar qta ternyata melihat dan mengikuti tumbuh kembang anak qta
dan itu gak bisa ditukar dgn apapun
aq yakin...someday...kalau little bee sudah besar dan membaca postingan ini dia akan menangis dan semakin sayang dgn mamahnya
Mba May.. puisinya baguuuusss.. it hits home really hard. Bisa tinggal dirumah sama anak itu bener2 suatu berkah yang gue syukuri. Walaupun sering stress & capek, tapi gue nggak bisa bayangkan kepisah dari anak gue. Lebay kalik ya, tapi gue seneng dikasih kesempatan utk bisa menghabiskan banyak waktu bersama anak & suami. We'll never get back time we loose. Anak juga bertumbuh cepat sekali.. tau2 udah gede aja. Better savor the moments when I can.
BalasHapusSalut buat mbak Mayya, insya Allah pengorbanannya gak akan sia sia. Semoga ada kesempatan yang lebih baik dibalik ini. Amiin
BalasHapusMaaaaaay...
BalasHapussuka banget ama postingannya...
aku juga mengalami dilema seperti itu waktu dulu memutuskan untuk keluar kerja ketika Kayla lahir...
Dan aku tidak menganggapnya sebagai pengorbanan May, tapi suatu bentuk investasi aja kali yah...
waktu dan energi yang kita punya, mau di investasikan kemana? ke pekerjaan atau ke anak anak?
as simple as that...
Dan buat aku, kegembiraan mendapat gaji setiap bulan gak akan dapat tergantikan dengan momen, ketika Fathir lagi iseng lihat2 album poto, menunjuk poto aku, dan pertama kali bilang 'MAMA',...
kemudian cium poto aku dengan bibirnya yang penuh iler ituh...hihihi...
Priceless May...
Daaaaaan...
BalasHapusaku belum mengucapkan terima kasih aku buat salah satu tim sukses aku yang paling heboh dan paling berisik di fesbuk...dalam mencapai impian aku menuju Korea...hihihi..
Aku gak bakalan mungkin bisa sampai di titik ini tanpa dukungan dan doa tulus darimu May :) *usap air mata*...
Makasih banyak dari lubuk hatiku yang terdalam ya Maaaaay :)
Daaaaan...
BalasHapuslagi lagi sirik ama poto keren nya...
huh! *buang muka*
Sepertinya kameranya harus dipinjem buat ke Korea yah...hihihi...
Mungkin itu pembelajarannya ka, bahwa kita tidak boleh meremehkan kemampuan kita sendiri sekalipun..
BalasHapus=)
ah perna liat video ini. bagus ya videonyaa
BalasHapusmemang jadi ibu merupakan suatu dilema buat kita wanita, satu sisi ingin mengejar karir/aktualisasi diri, tapi mesti tau batasan-batasannya. Dan memang akhirnya kita mesti memilih mana yang menjadi prioritas kita. Nggak ngomong soal ibu2 yang kerja untuk sesuap nasi ya (thumbs up for them), tapi kalo untuk ibu2 yang punya pilihan untuk bekerja atau di rumah seperti saya, sy pilih di rumah. Anak sy tidak akan berumur 3 tahun dua kali, sy ingin slalu ada saat dia butuh sy, sy ingin mengetahui stiap tumbuh kembangnya. Masa suster yang lebih tau daripada sy? Hey sy ini ibunya dan ini sebuah priviledge untuk sy :D
Masih banyak waktu dan cara untuk kelak sy mengejar karir kembali. Sala satunya dengan kerja freelance di rumah ala sy saat ini :D
Bagaimanapun juga, keluarga adalah yang paling utama, selama sang suami telam mampu mencukupi kebutuhan keluarga, insyaallah si Bunda bisa lebih berkonsentrasi mengurus si kecil di rumah :)
BalasHapuswwaah keren banget postingan ini. Salut sama keputusan yang emang ga mudah untuk diambil. Selalu kagum sama mommy2 yang memutuskan untuk mejadi ibu rumah tangga seutuhnya.
BalasHapus*salam kenal mba mayya :D
aaah impian terbesarku mbak, bisa mengurus keluarga di rumah.. doakan yah bisa seperti dirimu... btw sukaaaaa sama fotonya
BalasHapusYa Allah.. aku kagum sama mbak Mayya.. moga tetap istiqomah yaaa :) keluarga nomor satu
BalasHapusSubhanallah...
BalasHapusIkut berdesiran hati saya memnacanya
sungguh, sebuah pilihan yang luar biasa Bunda.
mayaaaa.,woiiw kereeen,gag ada salah memutuskan menjadi ibu rumah tangga,terkadang ada sesak yg terselip tapi saat menyadari melihat suami dan anak,semua itu sirna. keputusan yang bijak.rezeki bs dari mana aja,dirumah jg kita bs mengais rezeki koq. muup yaah baru bisa bw
BalasHapus@Diandra
BalasHapusBener sekaleeee mbaaaak! *peluk ampe sesek nafas*
Itulah harapanku mbak, anak2ku tahu bahwa aku begitu menyayangi mereka, aku yakin mbak pasti juga begitu kan? *toss*
@smallbubblesSetujuh mbak Wu, sempat kerja kantoran, pisah dari anak tiap hari itu adalah siksaan. Akhirnya udah deh, nyerah. Anak lebih butuh ibunya, kan? Dengan kita selalu disampingnya, mdh2an ia akan selalu ingat bahwa ibu selalu ada untuknya setiap saat ^_^
BalasHapus@cipuAminnnnn....Makasih supportnya ya Cipuuuuu.... *pengen meluk tapi bukan muhrim ahahaha*
BalasHapus@Bibi Titi TelitiBener bangeeeeet mbak Erry! Uang tidak akan pernah bisa menggantikan kehadiran dan kasih sayang kita untuk anak-anak (^_^)b
BalasHapus@Bibi Titi TelitiSelamat ya mbak Erry!!! Akhirnya keinginannya yang gak pernah disangka-sangka terkabul juaaaaa....Aku ikut senaaaang! ^_^
BalasHapus@Bibi Titi TelitiKameranya gapapa dipinjem asal jangan yang moto yaaaa ;P
BalasHapus@Uzay ^,^Pinter deh uzay! ^_^
BalasHapus@nyonyakecil*toss dulu*
BalasHapusItu juga yang jadi pertimbangan, jangan-jangan nanti si kecil malah lebih dekat dengan selain ibunya...betapa sedih hatiku jika sampai terjadi T_T
Bener, masih banyak peluang kerja tanpa meninggalkan buah hati ^_^
Mdh2an lancar ya kerjaannya mbak...Manatau aku bisa diajarin ^_^
@SeagateIya mas, biarlah hidup seadanya asal anak2 gak kekurangan kasih sayang ^_^
BalasHapus@DesiSalam kenal mbak Dessy...terimakasih sudah sudi mampir ^_^
BalasHapus@Bunda KanayaMdh2an segera tercapai ya mbak! Aku selalu doakan dan support emak2 yang ingin menjadi full time mom ^_^
BalasHapusAku senang mbak suka fotonya...
@Nurmayanti ZainAku juga kagum dengan Maya yang rendah hati inih ^^V
BalasHapusMakasih supportnya ya say!
@Akhmad Muhaimin AzzetMdh2an menjadi pilihan yang terbaik sampai kapanpun mas. Amin...
BalasHapus@rannyAku setuju dengan ranny...rejeki bisa dicari lewat apa saja, bahkan dirumah.
BalasHapusYang paling penting jangan sampai mengorbankan anak2...
^_^
so sweeeeet, terharu bgt.
BalasHapusInsyaALLAH pilihan terbaik ya *hug*
@Orin*hug erat*
BalasHapusaq menantikan saatku tiba mba, meninggalkan dunia kantoran 7.30-17.05.. Semangaat;)
BalasHapusmba GA udah ku launching;)
Hug mbak Mayya..
BalasHapus*pelukcium untuk semua Ibu..
Jadi ingat ummi, berkorban banyak hal yang ia inginkan..
salah,"bukan, justru karena ummi gak mau berkorban. mengorbankan kebahagiaan bisa ada 24 jam untuk anak dan suaminya untuk "bukan hanya" sebuah senyuman."
Ingin jadi Ibu seperti itu
@khansaSemangat mbak!
BalasHapusAku ntar mampir yaaaa! ^_^
@Anis Nisa*hug erat mbak nisa*
BalasHapusBener ya, justru karena gak mau mengorbankan kebahagiaan keluarga (^_^)b
nice post May. Salut deh kamu bisa membuat keputusan seperti itu
BalasHapus(masih gamang di pojokan...)
Setiap keputusan pasti punya nilai lebih dan kekurangan. Besar harapan, nilai lebih itu yang hadir di sana, meski dibingkai rasa sakit.
BalasHapusSepertinya komentar pertama di blog ini.
Blog yang telah singgah sebelumnya di blogku dan berkomentar "d(^_^)b".
^^
Salam kenal mbak maya..
BalasHapusSaya juga tinggal di pekanbaru, seneng bisa baca blog yang tinggal sekota, sapa tau bisa kopdaran ya... ( baru kenal juga, hehehe...)
Sepertinya kita sama2 ikut tes ini mbak, dan saya juga mengalah tidak mengikuti tes selanjutnya, karena waktu itu calon suami lulus sebagai PNS di Pemprov Riau. Ada sedikit perasaan menyesal, namun itu harus saya lakukan karena kami udah punya perjanjian apabila salah satu ada yang dapat pekerjaan yang lebih baik maka yang lain akan ikut, target kita waktu itu memang menikah dan tinggal satu kota. tapi semua itu terbayar setelah sekarang menikah dan mempunyai seorang jagoan... :-)
Insya Allah itu adalh pilihan terbaik untuk kita ya mbak..
Aminnn...
@VicaMakasih ya mbak Vica....Sini aku temenin di pojokan ^_^
BalasHapus@Arya Poetra*manggut manggut*
BalasHapusKirain udah lupa hihihi...
@Wely*jabat tangan dan peluk erat*
BalasHapusSalam kenal juga kak Wely!
Oh ya? Nov 2009 juga-kah ikutnya? Waaaaw....
Blog kk apa ya? Biar aku bisa berkunjung... ^_^
Amin...Insya Allah pilihan kita itu adalah pilihan yang terbaik! (^_^)b
Hebat, May. Kalau itu aku, mungkin aku langsung samber aja, hehehe.. aku mah tipe yang nggak bisa nolak kesempatan :D
BalasHapusTapi mungkin kalau aku di posisi kamu, aku juga akan ngambil keputusan yang sama. Salut, May ;)
@DellaKlo aku masih gadis, kugaet juga sih mbak *eh bukan cowok ya?*
BalasHapusMakasih supportnya ya mbak Del! ^_^
@Mayya Panteeeesss... Blognya mba Mayya belum di follow. Uwes mba, sudah tersimpan. Salam kenal dari Makassar. :)
BalasHapus@Arya PoetraMakasih ya Arya.
BalasHapusSalam kenal juga dari Pekanbaru.. ^_^