PromptChallenge Quiz: Bayi Rim
"Mbak Rim!"
"Iya, kenapa Gita?"
"Ini...bayinya..."
"Kenapa bayinya, Gita?"
"Udah gak nafas, mbak!"
"Astaghfirullah! Kok bisa? Gimana nih Gita?" Rim menutup mulutnya tak percaya dan mulai menangis tersedu-sedu.
"Mbak Rim yang sabar ya...." Gita duduk di samping Rim dan menyandarkan bahunya, "Kita relakan saja..." ujarnya menghibur dan menepuk-nepuk punggung Rim.
Gita menggendong bayi yang tak bernafas itu dan menarik tangan Rim keluar dari kamar.
"Kita kuburkan saja jenazah bayinya ya mbak! Mbak gak perlu sedih lagi. Ia sudah jadi malaikat sekarang! Gak perlu mbak pikirkan, kita harus ikhlas ya!" Gita berlari menuju halaman rumah, diikuti Rim.
Mbah Mis yang tengah duduk berdua di sofa dengan Net, ibu Gita, sontak kaget mendengar pembicaraan itu.
“Inna lillah! Bayi? Bayi apa? Kapan lahirnya kok tiba-tiba sudah ada jenazahnya? Kapan Rim hamil?” Mbah Mis memberondong Net dengan pertanyaan-pertanyaan yang tiba-tiba memberondong kepalanya.
Net hanya tersenyum simpul sambil berdehem.
"Lah, kamu ditanyain kok malah senyum-senyum begitu?!" Mbak Mis mulai panik, ia memegang Net erat, menggoyang-goyangkan badan Net, meminta penjelasan.
Net menutup majalah yang sedari tadi dibacanya dan makin lebar tersenyum.
"Yuk, ibu ikut Net dulu..." ucap Net akhirnya.
Net memapah Mbah Mis, ibunya, menuju teras rumah.
[caption id="" align="aligncenter" width="288"] credit[/caption]
Di sana terlihat Rim, membuat gundukan-gundukan di halaman rumah. Gita sibuk mengikat-ikat kayu dan memasangkannya di ujung gundukan.
"Nah, mbak Rim, kuburan bayinya sudah jadi."
"Sekarang Gita mandi ya, udah sore, ayo bawa lagi bonekanya, bersihkan juga dari tanah ya. Kotor! Habis itu Gita harus buat PR!" kata Rim, pengasuh Gita.
"Oalaaaaahhhh..." Mbah Mis mengusap-usap dadanya, menarik nafas lega.
Note: 250 kata
"Iya, kenapa Gita?"
"Ini...bayinya..."
"Kenapa bayinya, Gita?"
"Udah gak nafas, mbak!"
"Astaghfirullah! Kok bisa? Gimana nih Gita?" Rim menutup mulutnya tak percaya dan mulai menangis tersedu-sedu.
"Mbak Rim yang sabar ya...." Gita duduk di samping Rim dan menyandarkan bahunya, "Kita relakan saja..." ujarnya menghibur dan menepuk-nepuk punggung Rim.
Gita menggendong bayi yang tak bernafas itu dan menarik tangan Rim keluar dari kamar.
"Kita kuburkan saja jenazah bayinya ya mbak! Mbak gak perlu sedih lagi. Ia sudah jadi malaikat sekarang! Gak perlu mbak pikirkan, kita harus ikhlas ya!" Gita berlari menuju halaman rumah, diikuti Rim.
Mbah Mis yang tengah duduk berdua di sofa dengan Net, ibu Gita, sontak kaget mendengar pembicaraan itu.
“Inna lillah! Bayi? Bayi apa? Kapan lahirnya kok tiba-tiba sudah ada jenazahnya? Kapan Rim hamil?” Mbah Mis memberondong Net dengan pertanyaan-pertanyaan yang tiba-tiba memberondong kepalanya.
Net hanya tersenyum simpul sambil berdehem.
"Lah, kamu ditanyain kok malah senyum-senyum begitu?!" Mbak Mis mulai panik, ia memegang Net erat, menggoyang-goyangkan badan Net, meminta penjelasan.
Net menutup majalah yang sedari tadi dibacanya dan makin lebar tersenyum.
"Yuk, ibu ikut Net dulu..." ucap Net akhirnya.
Net memapah Mbah Mis, ibunya, menuju teras rumah.
[caption id="" align="aligncenter" width="288"] credit[/caption]
Di sana terlihat Rim, membuat gundukan-gundukan di halaman rumah. Gita sibuk mengikat-ikat kayu dan memasangkannya di ujung gundukan.
"Nah, mbak Rim, kuburan bayinya sudah jadi."
"Sekarang Gita mandi ya, udah sore, ayo bawa lagi bonekanya, bersihkan juga dari tanah ya. Kotor! Habis itu Gita harus buat PR!" kata Rim, pengasuh Gita.
"Oalaaaaahhhh..." Mbah Mis mengusap-usap dadanya, menarik nafas lega.
Note: 250 kata
ha ha...bisa aja ni mak Eka...:-) keren idenya...nyaris ketipu...:-)
BalasHapusOalaaa..ikutan lega :D
BalasHapushehehe...makasih ya mbak Nunung :)
BalasHapus*nepuk-nepuk punggung mbak Helda*
BalasHapushahaha... gita menghayati banget ya main ibu2an nya.... :D
BalasHapusjiahhh ga jadi pingsan :D
BalasHapuskreatif bqt sihhhhh mayy... ikut lega *eh hihihi
BalasHapusiya mbak, pake hibur mbak Rim-nya segala :D
BalasHapus*gak jadi nampung*
BalasHapusitu mah kepepet ye, kepepet deadline hihihi
BalasHapushihihihihihihi ini keren ^^
BalasHapushahahahahahhahahahaha :)))))))))
BalasHapushahahhaha ketipu lagiiiiii
BalasHapusoalah ternyata lagi maen drama doang toh, ckckck..
BalasHapuskeren euy :D
Iya mbak, makasih ya :)
BalasHapusmakasih mbak :)
BalasHapus*ngakak bareng*
BalasHapushihihi...gak boleh tebak-tebak lagi ya :)
BalasHapusYa.. ampyun.... tak kira..... :)
BalasHapushihihi :)
BalasHapus