Trip To Sumbar : Pantai Batu Kalang - Part 2 - End

credit

Bersemangat dipagi hari bersiap-siap menuju Pantai Batu Kalang, yakin bahwa cuaca akan cerah mengingat malamnya hujan turun dengan deras, setelah sebelumnya petualangan sunset pantai kami yang boleh dibilang belum memuaskan hati.

Pantai Batu Kalang terletak antar Padang - Painan km 56 kecamatan Tarusan.
Pukul 9 kami berangkat, namun karena keteledoranku tidak memberikan sarapan Little Bee, alhasil Little Bee muntah sebanyak dua kali selama perjalanan. Sedih melihat Little Bee yang lemas dan pucat. Akhirnya setengah perjalanan kami membeli nasi untuk Little Bee.

Padang - Pantai Batu Kalang

Alhamdulillah jam 11 siang kami tiba di daerah wisata yang sepertinya kurang digembar-gemborkan karena palang nama pantai ini tidak dibuat seistimewa mungkin seperti pantai-pantai yang lain. Begitu sayang karena SUBHANALLAH! Pantainya demikian indah! Seumur-umur aku berpuluh kali bolak-balik pantai di Sumbar, pantai inilah yang benar-benar membuat aku jatuh cinta dengan keindahan dan kemolekannya! Gradasi biru langit di horizon, kemudian biru tua laut, kemudian biru muda, berubah menjadi biru kehijauan, lalu air laut yang bening hingga kita bisa melihat ke dasarnya. Sungguh luar biasa!
Pasir putih dan karang-karang laut yang terbawa ombak benar-benar membawa kami seperti di surga dunia.

Satu hal lain yang aku sukai dari pantai ini adalah minimal sampah! Berbeda dengan pantai Padang yang menurutku begitu mengganggu pemandangan pantai karena sampah disana-sini, pantai ini masih begitu alami, seperti belum terjamah manusia.
Dengan tiket Rp. 5000 per orang, kami bisa menikmati keindahan pantai ini sepuasnya.

Disekitar pantai hanya ada penjual minuman dan makanan ringan, tidak tersedia cottage dan rumah makan. Jadi jika berencana liburan ke pantai ini, belilah makan siang atau nasi ramas terlebih dahulu untuk dinikmati beramai-ramai di pantai yang indah ini.

Jika benar-benar ingin menikmati deburan ombak pantai untuk bermalam, sebaiknya pantai Carlos bisa menjadi pilihan. Pantai ini merupakan pantai favorit keluargaku. Di Pantai Carlos ada cottage dan restoran, bahkan para bule sering menginap di pantai Carlos. Sayang, liburan kali ini kami tidak singgah ke pantai Carlos yang berada beberapa km antara pantai Caroline dan pantai Batu Kalang. Jadi lain kali saja aku membahas mengenai pantai Carlos ini yah! ^_^


Penuturan warga setempat, beberapa tahun lalu pantai ini adalah objek wisata yang ramai dikunjungi dari wisatawan berbagai daerah, namun karena adanya isu tsunami apalagi beberapa waktu lalu gempa terjadi lagi di sumatra bagian utara, pantai ini langsung sepi pengunjung. Bahkan salah seorang warga, merasa terpaksa harus ke pantai ini karena keberadaan kebunnya disekitar pantai, walaupun setiap saat ia merasa was-was dengan gempa dan tsunami yang bisa datang kapan saja.

Beruntung laut sedang surut, sehingga kami bisa menikmati pantai sedikit ke tengah di atas pantai yang landai dan tak kalah menarik, adalah batu-batu besar di tepian pantai. Tak perlu jauh-jauh ke Belitung untuk melihatnya!


Hubby dan kru-nya pun memulai photo session preweddingnya, sedangkan aku dan Little Bee asik bermain menikmati air laut yang bening ditambah cuaca yang sedikit terik.

Karena hp-ku baru-baru ini rusak dan aku juga tidak punya kamera saku, dengan memelas kasihan para fotografer, curi-curi kesempatan untuk mengabadikan kegiatan kami berdua. Hahaha...Senang juga kapan lagi bisa difoto fotografer dengan gratis tapi dengan hasil profesional hahaha....*untung punya suami fotografer, kenalannya fotografer jugaaaaah* #kibasponi

Namun tak lama, ternyata Little Bee lebih tertarik menjadi kloningan ayahnya dengan meniru tingkah laku ayahnya dalam men-direct model plus tak ketinggalan meng-capture dengan kamera hp. Posisi sudah seperti asisten sutradara, nimbrung di samping sang ayah sambil memegang hp, lalu ikut-ikut menghitung 1,2,3.

Sedangkan aku sibuk sendirian mengawasi si kecil yang sudah terlena suasana pemotretan itu dan melupakan ibunya *galau tingkat dewa*

Tapi semua terjawab sudah, ketika hp keramat sang ayah, sukses masuk ke air laut karena Little Bee tersandung! Dan sepanjang hari dipantai itu, Little Bee gak henti-hentinya bertanya tentang hp yang sudah tiada bernyawa ituuuh >_<

Apa gak tahu, emak dan bapaknya ini langsung pusing tujuh keliling mau beli hp baru lagi? 0_0

Tapi ya sudahlah, keep enjoy the beach!

Dan tak berlama-lama, selanjutnya biarlah foto-foto ini yang berbicara (sengaja di-spoiler karena fotonya bejubel):

Bride-To-Be, Make-up Artist, Mayya (tenang, cuman kacamata minjem doang ituuuuh)

Little Bee is having fun dan Emaknya sedang perbaiki pashmina yang terbang kesana-kemari karena angin nakal ;P

Hold my hands and we're through the real world together, my dear son

Behind the scene - BEACH

Flyyyy!

Gak jadi adegan kissing ama ayahnya, ama Little Bee jadi juga deh! (Please ignore my messy hijab, naughty wind!)

Ngadem bentar, panas bok!

Sang Ratu dan Dayang ;P

Pada saat break, hubby total bisa berpose bersama, dan jadilah foto keluarga yang begitu istimewa!

 Inilah the all team!

Make-up artist, Bride-to-be, Mayya, Hubby, Little Bee, Photographer Crew, uda Freddy, uda Putra, Groom-to-be

Perut keronconganlah yang akhirnya membuat kami memutuskan untuk pulang, padahal hati begitu enggan meninggalkan pantai seindah surga ini...


Leave Nothing but Footprints adalah moto yang mesti dijaga jika mengunjungi pantai.
Tidak lupa segala sampah bekas makanan dan minuman kami bawa kembali atau buang pada tempatnya. Aku mencintai pantai, dan tidak suka sampah mengotori  pemandangan pantai, jadi inilah gerakan kecil yang bisa dilakukan menjaga pantai tetap indah.

credit

Pantai Batu Kalang telah membuat kami sekeluarga jatuh cinta. Tunggulah kami, nantikan kami menikmati lagi kemolekan dan keindahan alammu!