Healthy is The New Skinny

credit

Fenomena paling menghantui jika sudah melahirkan dan menyusui dan tak lupa faktor U *umur* adalah berat badan! Apalagi jika didukung sebagai ibu rumah tangga dan seorang blogger yang sebagian waktunya hanya duduk di depan monitor, maka lemak akan mudah dan senang hinggap di bagian pinggul dan perut *coba duit yang seneng hinggap, kan bikin happy yak!*

Berbeda banget kondisinya waktu masih gadis, gak perlu batas-batasi makan, kunyah sana, kunyah sini, ampe bangku sekolah pun dimakan *eh itu perumpamaan ya?*, badan tetap aja meliuk-liuk bagai gitar spanyol *cuit cuit*

Sekali lagi, karena diet gak cocok banget untuk selera makan seorang Mayya *alias ribet ngitung kalori, mending ngitung duit* *lagi-lagi duit*, satu-satunya cara adalah berolahraga. Mungkin sebagian ada yang tahu, saya suka sekali pilates. Kenapa? Karena gak perlu loncat sana-sini ala aeorobik, gak perlu ke tempat senam, cukup dirumah aja beralas karpet, gak keluar biaya, dan gak perlu lari-lari keliling kompleks.

Ngaku deh, pilates-nya kadang-kadang absen, kadang-kadang rajin kayak anak sekolahan. Tapi daripada tiap bercermin, pengen pecahin itu cermin, harus tetap usaha terus...

Gara-gara update status soal usaha penyusutan ini, pernah dikomentari oleh temen, katanya saya terlalu berlebihan menyikapi berat badan. Gak enjoy.

Yah, Well, saya adalah seorang istri fotografer.

Pertama, hubby tentu akan dikelilingi model-modelnya yang langsing rupawan, itu gak bisa dihindari. Seharian ia berkutat dengan pemandangan seperti itu *yeah, yang ini lebay* dan ketika sampai di rumah, istrinya ehhhhmmmm let say "gak enak dipandang", tentu saya gak mau dong.

Kedua, hubby mempunyai klien dan kolega di komunitas fotografer yang lumayan banyak. Ketika ia memperkenalkan atau membawa saya ke dalam komunitasnya, saya ingin ia bangga, "Ini loh istri saya!"

Ada satu kejadian yang nyangkut di ingatan saya, ketika kami berdua pergi ke sebuah pesta dan tanpa sengaja bertemu dengan teman suami.

Ketika hubby memperkenalkan saya, istrinya, tau apa komentar sang teman?

"Oh, istrinya! Aku kira model!"

Nah loh, istri mana sih yang gak kembang-kempis hidungnya dipuji begitu? Saya pun yakin, suami ikut bangga!

Ketiga dan yang paling terpenting, adalah saya menghargai diri dan tubuh saya. That's it!

Saya sadar sepenuhnya bahwa faktor U tidak lagi berpihak kepada saya seperti ketika saya masih gadis. Nah, maka dari itu saya juga harus sadar diri untuk menjaga kesehatan, berat badan yang ideal hanyalah hasil dari olahraga tersebut!

Ok, inilah gerakan-gerakan pilates yang sedang rajin saya lakukan. Pilates saya lakukan setiap pagi, sebelum sarapan, dengan tujuan, untuk membakar lemak. Jadi, hasilnya juga lebih cepet langsing-an. Jika dilakukan setelah makan, maka yang terbakar adalah gula bukan lemak.

Banyak sih ya, gerakan-gerakan dari channel pilates favorit saya, blogilates ini, suka-suka aja milihnya, sesuai kebutuhan.

Setelah melakukan pilates, saya juga (kadang-kadang) minum jamu kunyit asam buatan sendiri. Konon, kunyit memiliki antioksidan yang baik untuk menjaga kekenyalan dan kelembaban kulit. Selain itu, kunyit juga membantu menjaga tubuh tetap langsing.

Efeknya memang bukan untuk jangka pendek, tetapi untuk jangka panjang.

Takarannya berdasarkan coba-coba:

3/4 panci kecil air (sayangnya, saya gak ukur takarannya)

3/4 bungkus asam jawa

50 gr gula jawa

50 gr kunyit halus (saya beli di tukang bumbu)

Cara membuat:

1. Campur semua bahan ketika air mendidih.

2. Saring

3. Dinginkan, setelah dingin, bisa disimpan di kulkas dalam wadah botol atau lainnya.

Gampang kan?

Untuk saat ini, walaupun gak langsing-langsing amat, alhamdulillah, lemak udah gak seliar-liar dulu di badan saya. Saya yakin, dengan niat dan tekad untuk tetap rutin pilates, demi menjaga kesehatan, maka langsing akan datang dengan sendirinya.

Kalau kamu, gimana sih cara menjaga kesehatan?