Five Years of Us!

Seiring dengan semakin buncitnya perutku, semakin sering aku mencerewetimu, Sayang.
Dan engkau menikmati segala kecerewetanku dalam senyum dan diam bagai menyesap kopi di pagi hari.
Namun dalam sekejap mata, aku bisa tiba-tiba ingin mendekapmu, memelukmu, menciummu.
Betapa sering kita tertawa, ketika aku melempar anekdot, bahwa perutku sekarang menyamakan perutmu.
Atau ketika seorang bumil yang tidak bisa lagi menahan buang gas (pada tempatnya), lalu engkau dan si bocah tergelak-gelak.
Betapa sering kita menangis, well, tepatnya, aku yang sering menangis, lalu engkau memberikan dadamu untuk bersandar dan bajumu untuk mengelap ingus.
Betapa sering aku merajuk, dan engkau tahu benar hanya satu hal yang membuat aku tak bisa menolak: sebungkus makanan!
Tahun-tahun ini telah kita lalui dengan banyak cucian kotor, banyak piring kotor, rumah berantakan seperti kapal pecah, omelan demi omelan, mengepel banjir, mendonlot dan menonton film, banyak diskusi, saling diam dan manyun satu sama lain, berselisih menentukan sikap pada si bocah, irit mengirit ketika bulan tua, dan begitu banyak cinta.

Akan ada begitu banyak tahun yang akan kita lalui lagi dengan hal-hal itu kembali.

Namun, aku tak ingin menukar pernikahan ini untuk apapun.
Dan tak ingin menukar dirimu dengan siapapun.

Karena akulah rusukmu, dan engkaulah pemiliknya.

Selamat ulang tahun pernikahan kita yang kelima, suamiku!

credit