M untuk Malas
credit |
Entah kenapa tiba-tiba minggu ini jadi males ngapa-ngapain... Ngepost males, blogwalking males, nulis Nanowrimo juga males, akhirnya seharusnya target di pertengahan November ini 25,000 kata, tercapai hanyaaaaa 3000 kata! Cuma 10%! *terjun ke jurang*
Iya, nyadar banget itu novel-wanna-be, riset dan karakternya pas banget Nanowrimo udah berjalan, jadinya lagi asik nulis, terpaksa dihentikan karena risetnya kurang memadai *tepok jidat*
Huaaaah...ternyata jadi penulis itu bener-bener self-motivated banget yak!
Karena novelnya mandek, mungkin bikin cerpen aja dulu ya...soalnya ada beberapa ide cerita yang nyangkut dan pengen dikeluarin...
Daripada pusing mau ngapain, ini dia seupil naskah awut-awutan yang entah kapan selesai:
Luana melangkahkan kaki menapaki anak tangga, berjalan dan membuka pintu. Seketika bel yang tergantung di pintu berdenting. Sayup-sayup terdengar tembang lawas era 50-an dari Sam Saimun mengalun,
Senja bayangan wajahmu
Merajuk menggugah lagu
Syair rindu
Suram di sudut senyuman
Tiada cahya menyinari
Kasih nan hampa
Oh purnama malam
Berikan sinar adik
Dewi rindu kini kan harapan pasti
Senja di wajahmu ayu
Terpancar kesucian
Kasih bersemi
Seorang kakek tua sedang duduk di samping gramofon yang berputar. Rupanya dari situlah lagu yang membahana di ruangan ini berasal. Suara piringan hitam kasar dan gemerisik dimakan usia, namun itulah yang membuat alunan suaranya terdengar indah nan merdu, membawa kembali jaman-jaman keemasan sang gramofon. Umur sang kakek kira-kira 70 tahun lebih. Kakek itu tersenyum, melihat Luana di balik kacamatanya yang bulat. Janggutnya putih dan cara berpakaiannya cukup kuno. Ia mengenakan kemeja panjang putih dan celana kulot berwarna coklat tua serta sepatu yang sudah lusuh. Badannya sedikit membungkuk, namun terlihat bahwa ia masih kuat. “Apa yang bisa kubantu, gadis kecil?”, tanya kakek tersebut, sambil melihat Luana dengan sedikit menunduk, dari balik kacamatanya yang melorot di hidung. Luana tertegun melihat ruangan itu. Hampir sebagian barang-barang sudah tua dan berdebu. “Sudah lama sekali tidak ada pelanggan berkunjung kesini, jadi beginilah....”, kakek tua itu mulai berdiri dan menjelaskan tanpa ditanya. “Barang-barang ini penuh dengan histori, menunggu pemilik barunya.” Aksennya sedikit aneh, atau mungkinkah cara bicara orang-orang dulu yang hidup di jaman kemerdekaan? Kaku namun berwibawa?
Luana terinspirasi dari berbagai macam cerita fantasi seperti Coraline, Charlie and Chocolate Factory, Alice in Wonderland, Arthur and The Minimoy bahkan Doraemon Petualangan. Ada sebuah game yang berkesan juga untuk menciptakan karakter ini.
Kata para penulis, banyak membaca untuk bisa banyak menulis.
Lah, budget terbatas gini mau baca apa? Koran bungkus ikan asin? Hehehe...Ya sudahlah, ngandalin ingatan baca novel-novel pinjaman waktu kuliah dulu, baca blog-blog cerpen, juga nonton film gratisan.
Tanpa sengaja juga, ngeliat suami yang bersantai sambil membaca novel kungfu lama Khulung, saya begitu takjub dengan pemilihan kata-kata pengarangnya. Kata-kata yang jarang didengar tapi bermakna.
Udah ah...udah banyak curcol gak jelas disini...nulisnya aja gak jadi-jadi...hihihi... *getok pake panci*
Jadi klo malesnya udah nongol, silahkan komen, mention atau chat nanyain tulisan ya! Biar malu karena gak konsisten jadi mau gak mau mesti nulis hihihi...
Oh ya, penasaran kan lagu dari gramofon itu?
Ini dia lagunya, bahuela dan enak didengar *nendang semua personil Smash ke laut*
Ikutan nendang semua personil Smash ke laut, hidup Kahitna! *lho!
BalasHapusSebagai seseorang yang juga masih jumpalitan untuk menulis fiksi, sedikit cuplikan cerita dari calon novel dirimu ini sungguh membuat saya penasaran. So, saya akan teror lewat FB, Twitter, dan SMS *kalo call mihil
untuk mengingatkan dirimu agar naskah ini selesai ^_^
Jadi mana tulisannyaaaaaaa??? *ceritanya ngingetin* :P
BalasHapusmbak mayya sindrom males lagi menullar neh apah lagi musim ujan, dingin, pinginnya tidurrr :D
BalasHapusayooo nulis lagi tak tunggu novel-wanna-be nyaa mbak mayaa :D
wuiiih.. bisa dpt lagu jadul buanget gt say.. itu sih jaman emakku blm lair.. hihihi
BalasHapustrus mana novelnya?? udah ga sabar pengen baca nih. Yg sudah dimulai hrs diselesaikan donk! Hayo mayya pasti bisa!! *nyemangatin* ^^
ayo mbak mana novel barunnya ? :)
BalasHapuskayanya pengaruh cuaca nih yg bikin akhir2 ini orang jadi lebih suka tarik selimut dibanding mengerjakan sesuatu :D
BalasHapusayo mba.. cemungggguuddh ^-^
aku bantuin nendang personil smash ke laut ya mbak....hihi
BalasHapusjangan ditendang doong smashnya..akyu kan sukaa...hihihi ;p
BalasHapusayo semangat mba Mayy..;))
ayo mayya semangat nulisnya!!! klo udh jadi inpoh2 ya..hehehe
BalasHapusayo jangan males2 lagi ya... hehehe
BalasHapuskalo malas lagi kumat wajar koq mbak...tapi jangan kelamaan yaaa...ayooo nuliiis mbak...aku dah ga sabar juga niiy pengen baca...
BalasHapus^_^ semangaaattt mbak mayya....
jadi ingat lagunya Bruno M :D
BalasHapusAyo, diselesaikan, mbak, novelnya. Aku mau membacanya dengan lengkap :)
BalasHapus@Oci YMMisscall aja mbak hihihi...
BalasHapusMakasih dukungannya ya mbak! ^__^
@bebeCepek dulu dooooong hihihi....
BalasHapus@Niar Ci Luk BaaTaunya aja nih Niar....Iyak semangat deh!
BalasHapus@covalimawatiDapetin lagu itu mah jungkir balik dulu risetnya >___<
BalasHapusHuaaah beneeer...yg udah dimulai harus diselesaikaaaaan!
@Lidya - Mama Cal-Vin*pura-pura gak nengok*
BalasHapushihihi...
@Nike (Tania's mom)cemunggguuuddddh! *lidah keplintir*
BalasHapus@Bunda Kanayaoh silahkaaaaannnn... *nyodorin personil smash utk ditendang*
BalasHapus@Desiklo suka, sini-sini biar sama-sama nyebur ke laut fufufu...
BalasHapusMakasih dukungannya ya mbak Desi!
@Tita OktiKlo udah jadi, dibeli yaaaa *emak matre*
BalasHapus@Armansiap grak!
BalasHapus@ceritasofiiya ya mbak sofie...gak boleh lama-lama...makasih dukungannya yak!
BalasHapus@Wong CilikYooooossss! *pake topeng monyet*
BalasHapus@ingafetyLaksanakan mbaaaak! :)
BalasHapusHoaah...50 an...riset kemasa silam Dek...*peluk SMASH di time tunel*
BalasHapus@MommykerenIya nih, serasa peneliti aja ya pake riset... :)
BalasHapus