Langsung ke konten utama

Postingan

Unggulan

17 Tahun Pernikahan

Masa-masa menjelang pernikahan adalah masa paling sulit. Paling banyak menangis. Semua diurus hanya berdua. Suami melamar ke alm papa hanya lewat telpon. Tanpa hantaran apapun. Papa jauh di Jakarta. Waktu itu tinggal sendiri di Pekanbaru, ngekos. Tidak punya siapa-siapa. Tidak punya apa-apa. Berbekal restu papa, kami mengurus dokumen-dokumen pernikahan.  Suami bicara dengan ibunya, almh. ibu mertua.  Bahwa kami akan menikah, biaya hanya segini segitu. Aku meragukan diriku sendiri, apakah ada orang lain yang akan menerimaku sebagai mantu. Dibilang minang bukan, dibilang cina iya.  Mertua merestui, katanya "Yang penting mantu Ama menutup aurat dan menjaga solat." Hatiku yang saat itu sedang kalut bagai disiram air sejuk dari sungai yang mengalir jernih. Tersedu entah karena sedih menikah apa adanya atau senang karena direstui menikah. Apakah ini baik ataukah menuju sesuatu yang buruk.  Kami hanya punya uang 15 juta. Itu pun pinjam dari bank. 5 juta untuk ti...

Postingan Terbaru

Untuk Dicintai Ternyata Melelahkan

The Trauma #6

The Trauma #5

The Trauma #4

Let It Go

The Trauma #3

The Trauma #2

The Trauma #1

Bullshit

Terbalaskan