My Every Day Prince Charming | Gratitude Week 2
#52WeeksofGratitudeChallenge
#Week2 : Spouse/Significant Other
Terimakasih hubby, telah menjadi alasan untukku di pagi hari untuk membuat kopi.
Terimakasih atas sarapan mie rebus buatanmu ketika istrimu tengah sibuk dengan diaper yang aduhai. Terimakasih atas pijatan tanganmu yang menenangkan setelah letih menggendong bocah. Terimakasih atas kerelaanmu menjadi seksi repot ketika ada pesanan kue pelanggan.
Terimakasih atas kue kejutan tengah malam tepat di hari ulang tahunku.
Terimakasih atas mawar indah itu juga.
Terimakasih atas pelukanmu yang menghangatkan jiwa. Terimakasih atas kecupan-kecupan yang membuatku geli. Terimakasih atas pegangan tangan mesra di depan umum. Terimakasih dengan bangga memperkenalkanku sebagai istrimu pada semua kolega.
Terimakasih atas anak-anak lucu menggemaskan.
Terimakasih atas keluarga kecil bahagia kita.
Terimakasih tiap mengingatmu, tiap itu pula bersyukur pada Allah.
Terimakasih atas kerja kerasmu dari pagi hingga malam.
Terimakasih telah mau berbagi tugas.
Terimakasih telah mau menjadi tempat curhatku ketika engkau telah penat dan tetap mendengarkanku.
Terimakasih telah terus percaya padaku disaat aku sendiri tak percaya pada diriku.
Terimakasih telah mengingatkanku terus-menerus betapa berharganya diriku.
Terimakasih telah menemaniku atas apapun yang terjadi.
Ketika aku butuh bahu untuk menangis di hari-hari saat alm papa meninggal.
Ketika aku hampir habis kesabaran terhadap anak-anak dan engkau menjadi penyelamat.
Ketika aku (kita) kehilangan janin.
Ketika berada di ruang bersalin lalu memijat punggungku yang ngilu tanpa berhenti.
Ketika menungguiku di ruang perawatan setelah melahirkan lalu tidur di lantai di kamar rumah sakit berisi 6 orang.
Ketika orang lain berbalik arah dariku atau memalingkan muka.
Ketika orang lain meremehkanku atau tidak mempedulikanku.
Ketika aku sendiri meragukan diriku.
Dan terimakasih tak terhingga untukmu, yang-tak-ada-kata-yang-bisa-menunjukkannya, ketika aku berteriak minta tolong di malam naas itu. Lalu engkau entah datang darimana melindungiku dengan punggungmu, membiarkanku meringkuk ketakutan memeluk kakimu dengan wajah lebam biru. Terimakasih telah menjadi malaikatku di malam itu dan malam-malam berikutnya.
Terimakasih telah menjadi suamiku.
Alhamdulillah.
Ini adalah tantangan menulis rasa terima kasih/syukur selama 52 minggu. Lengkapnya bisa dilihat disini.
*Yang ingin ikutan juga, silahkan memasukkan post di kotak komen ya. Gak ada reward apa-apa selain menjadi seseorang yang lebih bersyukur dan lebih berbahagia ^_^
#Week2 : Spouse/Significant Other
Terimakasih hubby, telah menjadi alasan untukku di pagi hari untuk membuat kopi.
Terimakasih atas sarapan mie rebus buatanmu ketika istrimu tengah sibuk dengan diaper yang aduhai. Terimakasih atas pijatan tanganmu yang menenangkan setelah letih menggendong bocah. Terimakasih atas kerelaanmu menjadi seksi repot ketika ada pesanan kue pelanggan.
Terimakasih atas kue kejutan tengah malam tepat di hari ulang tahunku.
Terimakasih atas mawar indah itu juga.
Terimakasih atas pelukanmu yang menghangatkan jiwa. Terimakasih atas kecupan-kecupan yang membuatku geli. Terimakasih atas pegangan tangan mesra di depan umum. Terimakasih dengan bangga memperkenalkanku sebagai istrimu pada semua kolega.
Terimakasih atas anak-anak lucu menggemaskan.
Terimakasih atas keluarga kecil bahagia kita.
credit |
Terimakasih atas kerja kerasmu dari pagi hingga malam.
Terimakasih telah mau berbagi tugas.
Terimakasih telah mau menjadi tempat curhatku ketika engkau telah penat dan tetap mendengarkanku.
Terimakasih telah terus percaya padaku disaat aku sendiri tak percaya pada diriku.
Terimakasih telah mengingatkanku terus-menerus betapa berharganya diriku.
Terimakasih telah menemaniku atas apapun yang terjadi.
Ketika aku butuh bahu untuk menangis di hari-hari saat alm papa meninggal.
Ketika aku hampir habis kesabaran terhadap anak-anak dan engkau menjadi penyelamat.
Ketika aku (kita) kehilangan janin.
Ketika berada di ruang bersalin lalu memijat punggungku yang ngilu tanpa berhenti.
Ketika menungguiku di ruang perawatan setelah melahirkan lalu tidur di lantai di kamar rumah sakit berisi 6 orang.
Ketika orang lain berbalik arah dariku atau memalingkan muka.
Ketika orang lain meremehkanku atau tidak mempedulikanku.
Ketika aku sendiri meragukan diriku.
Dan terimakasih tak terhingga untukmu, yang-tak-ada-kata-yang-bisa-menunjukkannya, ketika aku berteriak minta tolong di malam naas itu. Lalu engkau entah datang darimana melindungiku dengan punggungmu, membiarkanku meringkuk ketakutan memeluk kakimu dengan wajah lebam biru. Terimakasih telah menjadi malaikatku di malam itu dan malam-malam berikutnya.
Terimakasih telah menjadi suamiku.
Alhamdulillah.
***
Ini adalah tantangan menulis rasa terima kasih/syukur selama 52 minggu. Lengkapnya bisa dilihat disini.
*Yang ingin ikutan juga, silahkan memasukkan post di kotak komen ya. Gak ada reward apa-apa selain menjadi seseorang yang lebih bersyukur dan lebih berbahagia ^_^
Hampir nangis...
BalasHapus*sodorin tisu*
HapusWow...pengen iku Mak Mayya....tapii...52 minggu...
BalasHapusWow lagi...:-D
*galau, meski banyakk yg akan disyukuri, nulisnya sempat gak yaaa....hiks
ayo buu sempetin yaaa :)
HapusKalau di tulis begini tentang rasa syukur begitu banyak anugareah dan rezeki yang kita terima setiap hari, setiap detiknya ya mbak
BalasHapusiya mbak, jadi lebih bahagia :)
Hapus*peluk suamiku*
BalasHapuscuit cuit :)
HapusAhiiiw.... long lasting n happy ever after ya mbak May...
BalasHapusAku mau ikutan 52 minggu ini tapi mulainya kapan ya Mbak? Boleh sekarangkah? Aku susul deh minggu2 yg ketinggalan...
boleh sekarang kok mbak, ini juga mau nyusul ketinggalan 2 minggu ;D
Hapus