Dear My Son, Bee

Dear my son, Bee...

Kita berdua, kamu dan Bunda, memiliki begitu banyak sifat yang sama, dan itu membuat kita berselisih lebih banyak.

Engkau membenci hukumanku dan Bunda membenci hardikanmu.

Biarkan Bunda tulis ini, sehingga di saat Bunda begitu marah kepadamu, Bunda bisa mengingat kebaikan dan kemurahan hatimu yang belum pernah Bunda alami sebelumnya.





Kamu ingat Bee, ketika kita bersenang-senang di hotel itu? Kamu dan adikmu berlarian sekeliling kamar dan berloncatan di kasur?
Tiba-tiba terdengar bunyi kaca pecah yang keras.
Bunda yang baru saja dari kamar mandi tergopoh-gopoh panik melihat keadaan kalian.
Lalu apa yang Bunda lihat?
Kamu menyeret adikmu yang jatuh terduduk menjauh dari pecahan kaca.
Bunda langsung memelukmu begitu erat dan mengatakan bahwa kamu pahlawan Bunda.

Apakah kamu juga ingat? Ketika Bunda begitu marah hari itu kepada adikmu yang telah menangis selama 2 jam tanpa henti ditengah kepanikan karena cust yang mendesak, belum juga menerima pesanannya?
Ketika Bunda memukul meja keramik dengan rolling pin hingga pecah dan mengurung adikmu di kamar karena Bunda takut memukulnya?
Kamu yang sedang bersiap-siap ke sekolah mengenakan seragam, masuk ke kamar dan membujuk adikmu. Membuka bajunya, membawanya ke kamar mandi, memandikan dan menyabuninya dengan sabar.
Kamu lap dengan handuk lalu memakaikannya baju. Lalu adikmu mulai tertawa dan gembira karenamu. Kamu, yang baru saja kelas 2 SD?
Saat itu juga, kemarahan Bunda lenyap seketika dan air mata menitik begitu saja. Maafkan Bunda, terima kasih sudah membantu Bunda, itu bisik Bunda ketika memelukmu.

Lalu ketika itu, ketika kita sama2 bepergian dengan motor dan Bunda oleng? Kamu dengan sigap turun dari boncengan di belakang lalu mendorong motor dari samping supaya Bunda tidak terjatuh. Kamu takut adikmu yang ada dalam kursi bonceng ikut terseret jika motor terjatuh. Begitu banyak terimakasih terucap untukmu. Dan begitu banyak kebaikan dalam dirimu.

Bee sayang, engkau adalah doa Bunda yang dijabah Allah. Dan doa Bunda akan selalu mengiringi setiap jengkal umurmu. Tetaplah baik budi sayang, agar Allah menyayangimu.


post signature

Komentar

Posting Komentar

Your thoughts greatly appreciated! Share it with us! (^_^)
Nowadays, I've been have hard times to reply comments or blogwalking to your blog. So, thank you so much for visiting me here!

Postingan Populer