Having a Baby? Truly Madness and a Mess!
Ada satu kutipan di sebuah film yang baru-baru ini saya tonton yang bahkan saya lupa judulnya, kira-kira begini:
"Ketika kita mempunyai anak pertama, seluruh dunia yang kita kenal akan berubah. Dan dunia itu tidak akan pernah kembali. Tetapi seiring waktu,tumbuh kembangnya membuat dunia kita jauh lebih berharga."
Dan ternyata, ketika mempunyai anak kedua (saya percaya anak keberapapun), hal itu tetap berlaku. Berapa kali dalam seumur hidup mengalami malam panjang menggendong bayi yang tak mau tidur, masih merengek dan gelisah, sedangkan mata juga tak mau kompromi? Saat itulah mode gendong ala robot dijalankan. Mata tertutup, pinggul bergoyang *halah.
Coba tebak apa yang paling menyenangkan dari semua itu? Terbangun di pagi hari dengan kepala pusing berat dan lingkar mata hitam, lalu si bayi tersenyum lebar di sampingmu! Bagian terbaiknya, itu senyum pertamanya!
Smile Baby Smile |
Umur: 2 bulan. BB : 5 sekian kg. Diduga membawa lari hati seseorang. *cuit cuit |
Luluh deh hati melihat tawanya qaqaaa! |
Saya rasa, itulah rahasianya para ibu jarang sakit, walaupun kekurangan berpuluh-puluh jam tidur. Yah, harus diakui pula konsumsi madu dan olesan balsem adalah dopping yang tak terelakkan.
***
Punya pengalaman dengan anak pertama, tentu tetaplah berbeda rasanya ketika punya bayi lagi. Walaupun tidak se-grogi dulu, tetap saja, baby makes you fall in love again!
Banyak teori yang memaparkan bagaimana komunikasi bayi yang bisa ibu pahami, salah satunya mempelajari tangis bayi. Sayangnya setelah menjalani praktek, saya tersesat.
Banyak teori yang memaparkan bagaimana komunikasi bayi yang bisa ibu pahami, salah satunya mempelajari tangis bayi. Sayangnya setelah menjalani praktek, saya tersesat.
Lah, gimana gak tersesat? Sang emak mempelajari jenis-jenis tangisan,
kalau bunyinya begini, dia mau begitu, kalau bunyinya begitu, dia mau
begini. Gimana mau ngerti, Little Boo aja jarang nangis, bok? Little Boo
kalau mau sesuatu, ia cukup memberikan ekspresi di wajahnya. Little Boo hanya akan menangis jika terlalu lama tidak direspons. Tambah
bingung dan tersesatlah si emak!
Ternyata oh ternyata, tangisan bayi di dunia memang sama, namun bagaimanapun, tiap bayi dan ibunya mempunyai bonding unik yang tidak sama satu sama lain. Yah, mirip-mirip sidik jari kali ya? *mulai ngelantur
As simple as that. Bonus banget kalau dapat kado pijitan dari suami.*uhuk
***
Adanya bayi, tentu saja waktu untuk diri sendiri berkurang banyak. Salah dua hal yang kelihatannya sepele adalah : menikmati enaknya makan dan menikmati dinginnya air ketika mandi.As simple as that. Bonus banget kalau dapat kado pijitan dari suami.*uhuk
Punya bayi, artinya berganti prioritas. Jadwal rutin sehari-hari sekarang harus mengikuti jadwal si dedek bayi. Kelimpungan mengurus semuanya sendirian udah gak perlu ditanya lagi. Pagi-pagi udah dilema di saat yang kecil mau dimandiin, yang besar menuntut dimandiin duluan karena mau sekolah. Atau ketika lagi menyusui, yang satu lagi berlari kerumah nangis bombay karena bertengkar dengan teman main. Atau di saat sedang menggoreng ikan, terpaksa mematikan kompor, tergopoh-gopoh lari dari dapur sambil menatap nanar ikan di kuali yang baru tergoreng setengah, karena tangisan si dedek. Atau ketika menenangkan si kecil di gendongan, si abang maksa minta dimanja-manja. Atau galau tingkat dewa hanya untuk memutuskan mencuci, memasak, atau menyapu rumah dulu, sambil mempertimbangan interupsi dan intermezo yang bisa terjadi!
Oh God! *kloningan mana kloningan?
Padahal baru dua, gimana kalau lima kayak mbak Sary yah? Makanya salut deh untuk emak-emak yang punya anak lebih dari saya, dan tetap bisa meluangkan waktu menulis. *sembah sujud
Oh God! *kloningan mana kloningan?
Padahal baru dua, gimana kalau lima kayak mbak Sary yah? Makanya salut deh untuk emak-emak yang punya anak lebih dari saya, dan tetap bisa meluangkan waktu menulis. *sembah sujud
***
Sesabar-sabarnya punya bayi, pasti ada saat-saat yang membuat stress abis. Udah digendong dengan versi apapun, si dedek tetep nangis. Gak mau menyusui. Gak mau tidur. Padahal kerjaan rumah menumpuk bukan kepalang. Padahal badan udah gempor banget.
Mencium pipi si gembil adalah salah satu caranya supaya tetap sabar. Begitu mencium wangi khas bayinya itu, serta merta pikiran saya sadar kembali, ia hanyalah seorang bayi. Ia menangis karena butuh saya. Hanya sayalah yang ia punya. Cara ini lumayan berhasil untuk menenangkan diri, yah, well selain ngomel-ngomel tentunya *tutup muka pake kuali
***
Kalau ibu dan anak mempunyai bonding unik, demikian pula bonding antar saudara.
Sudah cerita lama seringnya mendengar betapa si sulung cemburu dengan kehadiran adik baru. Berbeda dengan Little Bee. Kalau Little Boo menangis dan si emak masih rempong di dapur, sang abang, dengan baik budi, mengoyang-goyangkan baby bouncer dan mengusap-usap kepala adeknya sambil bilang "Gak usah nangis dek, ini abang. Bunda lagi masak...", sampai adeknya tertidur lagi.
Hati emak mana yang gak terenyuh melihat kebaikan hati si abang.
Walaupun Little Bee tengah asyik menonton, main game atau main dengan teman-temannya dirumah, setiap Little Boo mulai merengek, pasti Little Bee menyahut, "Bun, dedek nangis tuh! Gendonglah adek!"
Demikian pula ketika kami pergi ke pasar kaget dekat rumah, dan Little Boo mesti dititipkan ke salah satu tetangga yang baik hati. Little Bee biasanya akan buru-buru supaya segera pulang dari pasar. Kalau sudah waktunya pulang, ia berkata, "Kita jemput adek ya, Bun?" dengan wajah super cemas.
Atau kalau ada yang menggoda dan bilang, "Adek Bee untuk tante aja ya?" pasti dengan wajah nelangsa, Little Bee menggeleng, "Gak, itu kan adeknya Bee..."
Sudah cerita lama seringnya mendengar betapa si sulung cemburu dengan kehadiran adik baru. Berbeda dengan Little Bee. Kalau Little Boo menangis dan si emak masih rempong di dapur, sang abang, dengan baik budi, mengoyang-goyangkan baby bouncer dan mengusap-usap kepala adeknya sambil bilang "Gak usah nangis dek, ini abang. Bunda lagi masak...", sampai adeknya tertidur lagi.
Hati emak mana yang gak terenyuh melihat kebaikan hati si abang.
Walaupun Little Bee tengah asyik menonton, main game atau main dengan teman-temannya dirumah, setiap Little Boo mulai merengek, pasti Little Bee menyahut, "Bun, dedek nangis tuh! Gendonglah adek!"
Demikian pula ketika kami pergi ke pasar kaget dekat rumah, dan Little Boo mesti dititipkan ke salah satu tetangga yang baik hati. Little Bee biasanya akan buru-buru supaya segera pulang dari pasar. Kalau sudah waktunya pulang, ia berkata, "Kita jemput adek ya, Bun?" dengan wajah super cemas.
Atau kalau ada yang menggoda dan bilang, "Adek Bee untuk tante aja ya?" pasti dengan wajah nelangsa, Little Bee menggeleng, "Gak, itu kan adeknya Bee..."
Tuh, sayang banget kan ya?
***
Namun dibalik semua kerempongan yang ada, saya tidak akan dan tidak bisa mengganti itu semua dengan kebahagiaan lain. Buktinya? Jurus maut Little Boo. Step 1, bukalah popoknya. Step 2, tunggu beberapa saat. Step 3, Little Boo menggeliat-geliatkan kakinya ke segala arah, atas, bawah, samping kiri, samping kanan. Step terakhir, Little Boo akan menebarkan senyum diiringi pipis yang mengalir dengan indahnya bagai air mancur tugu Patin kota Pekanbaru, seiring dengan geliat kaki ke segala arah! Itulah jurus maut, jurus pipis terbang! Hal sekecil itu bahkan membuat saya terbahak-bahak bukan main! Walaupun akan jemur kasur lagi entah keberapa kali, kurangnya tidur malam itu terbayar dengan otot pipi yang pegal karena tertawa.
Yah well, walaupun pada akhirnya postingan ini rada-rada mengarah ke desperate housewife, pada intinya, having a baby is wonderful experience!
Believe me!
*nulis setelah lama absen itu, bikin gaya nulisnya acakadut deh T___T
Judul pelemnya apa,mbak may?
BalasHapusaaaakkkk...I believe in you as emak2 yg udah teruji *wkwkwk,,,,akupun lagi menunggu 7 bulan lg inih :) wish me a very best wishes yaaa...
Nah itu dia, lupaaaa :))
HapusWah, udah isi 4 bulan dong sekarang ya? Mudah2an lancar pas lahiran ya mbaaak! *hug
hehehehehe...percayaa deh mbk,ake bagetlah hehe.
BalasHapushihihi :)
HapusPunya anak emang merubah dunia kita banget dan meskipun ngerasain nanonanonya perjuangan jadi orang tua kita (eh sayah) ga akan rela menukar untuk balikin dunia yang lama. Hehehe. Kebayang itu serunya dengan dua anak. Senyum emang lah udah jadi bayaran terindah. :D
BalasHapusyoi mas dani :)
HapusSeorang ibu itu kuat ya mbak
BalasHapus*singsing lengan baju
Hapusngeliat anak ketawa dan bahagia, dan tumbuh kembang dnegan sehat emang bikin semua cape2 langsung ilang semua ya :D
BalasHapusiya bener!
Hapusmbak, akhirnya aku mulai baca postingan2mu lagi, suka sekali dengan senyumnya, banyak belajar nih *smoga nanti dipercaya Allah SWT dapat anak kedua, jadi belajar dari sini
BalasHapuswah, makasih banyak ya mbak, jadi tersipu-sipu akuhhh :)
Hapussemoga segera bisa nambah momongan lagi yaaa...
mangkanya anakku setengah lusin...tiap si dedek besar...pengin bayi lagi...
BalasHapusoalaaah...klo stengah lusin, aku gak kuat mbaaak :))
Hapusduh dede'nya luchu banget.....pinggin banget punya....bersyukurlah mak...semua emak adalah super woman....wanita paling perkasa dijagad raya...!!.. (h)
BalasHapussetujuuuh!
Hapuspercaya..saya saja sudah lima..tapi tetep pengen nambah baby lagi #eh :)
BalasHapusaaaaaaak superwoman, salut!
Hapussaya memang belum menikah dan belum memiliki baby hihi tapi baca beberapa blog yang cerita tentang kehidupan rumah tangganya ataupun baby-nya selalu seru untuk dibaca :D
BalasHapusItu dede bayinya lucu, Mbak :D
Semoga nanti jika sudah berumah tangga juga sama serunya yah mita :)
HapusMakasih!
hampir2 sama yang kurasain mbaa, anak keduaku juga baru 3 bulan skrg, kakaknya 3 thn
BalasHapus*toss emak2 rempong
HapusTrue! Dan saya pengen nambah lagi sebenarnyah, tapi si Papah bilang entar dulu! *halah*
BalasHapusKyahaha...nambah anak nambah jajan itu artinya mbak :))
Hapusaih, arya harus punya adek lagi ini :))
BalasHapusaisssshhhh aku doain nular deeeh :)
HapusIdem tuh caranya buat nenangin diri kita pas anak rewel, May :)
BalasHapusCiuuuuummmm.. x-)
Eh bener lho, aku pertama kali ngalamain dikencingin Zaidan juga ketawa. Udah sering denger orang cerita, tapi pas ngalamin sendiri kok malah bahagia, hihihi..
Ajaib banget ya rasanya jadi ibu :)
ho ohhhh! :))
Hapusawww.... so sweet ^^
BalasHapussemoga segera berkutat dengan kerepotan ituuu ^^ :)
segera menyusul ya shinta!
Hapusseruuu bangeeettt.. menyenangkan ya mba hehehe
BalasHapusiya mbak Mila, kapan nyusul? *eh
HapusLittle boo.. kok ganteng banget sih senyumnyaaaaaaaah... pingin uwel2
BalasHapus*kasih pipi Little Boo
Hapusjurus pipis aihhhhh.... nikmatnya terbayar dengan senyum baby ya mba. salam kenal btw, nyelonong aja nih sayah :)
BalasHapusAih, gak papa kok nyelonong aja, asal bayar tiket parkir yaaa hohoho
HapusSubhanallah :) aku kaget takjub super duper bahagiaaaaaa mbaak. Lama tak berkunjun, tahu-tahu dapat info superrr. Alhamdulillah pasca kehilangan dulu, setahun berlalu ternyata ada little boo. Kini udah gede montok chubby gitu, ya allah ngegemesin banget. Barakallahu mbak mayyaaa ^^ daku juga masih harap-harap cemas nunggu 6 bulan, semoga sehat terus sampai lahiran ke dunia :) mohon doanya mbaaak. Sukses ngasuh dua anak mbak mayya :)
BalasHapus*peluuuukk
HapusAlhamdulillah, Maya nunggu 6 bulan lagi nih, aku malah baru ngeh. Semoga lancar nanti di hari H ya saaaay!