Little Boo is One Month Old!

Satu bulan denganmu telah berlalu.

Satu bulan ini benar-benar mengubah hidup Bunda lagi. Seperti... mempelajari dan beradaptasi ulang di episode ketiga kehidupan Bunda. Setelah episode pertama sewaktu menikah dengan ayahmu, lalu episode kedua setelah abangmu, Little Bee, mengisi hidup kami berdua. Kemudian kamu.

Begitu melelahkan rasanya, bergulat dengan pekerjaan rumah tangga sekaligus mengurus si Sulung bersamaan dengan mengasuhmu sebelum pulih benar dari operasi persalinan. Benar-benar hanya ada kita berempat disini. Nenek harus pulang kampung setelah dua minggu kelahiranmu.

Dan juga kecemburuan Little Bee, abangmu tercinta.
Bukan. Bukan cemburu karena kami menyayangimu. Tapi ia hanya ingin hanya ialah yang menyayangimu. Mengerti?
Little Boo hanya adik Little Bee seorang.



Engkau adalah versi kecil Hulk Merah.
Di saat menangis atau gelisah, kulitmu yang putih itu akan berubah menjadi pink, lalu memerah, kemudian jika Bunda agak terlambat mengatasi keresahanmu, kulitmu akan merah padam. Tentu dengan tangis yang tak kalah menyayat hati.

Pusarmu puput di usia 5 hari dan engkau sudah bisa balik kiri dan kanan di usia 2 minggu. Bunda tidak bisa melepaskan pandangan darimu dalam sekejap, atau kamu akan menggelinding kesana kemari mencari susu di atas bantal tidur. Ya, bantal tidur orang dewasa lebih engkau sukai daripada tempat tidur bayi berkelambu yang dibelikan ayah. Baby bouncer lungsuran abangmu jauh lebih baik nasibnya dari tempat tidur naas itu, yang akhirnya kembali disimpan di atas lemari.

Jangan ditanya betapa kuatnya geliat tubuhmu ketika digendong apalagi sedang menyusu. Atau betapa 'menyedihkan' tangis mungilmu itu ketika minta disendawakan.
Atau berapa kali Bunda harus ganti baju karena dipenuhi oleh kado gumoh darimu. Ah, Bunda masih ingat ketika abangmu Little Bee berkata, "Bunda bau! Bau susu adek!"

Engkau tidak peduli suara berisik di rumah. Teman-teman abang main di rumah. Suara televisi. Suara mobil lewat. Suara mesin air yang membahana. Suara tukang bakso atau sate sekalipun.

Tetangga bahkan berkata, rumah kita seolah-olah tidak ada bayi, karena jarangnya engkau menangis. Sebenarnya bukan jarang, tapi memang tangismu demikian mungilnya. Atau mungkin anak-anak Bunda memang begitu, karena abangmu, Little Bee pun demikian.

Kegiatan favorit kita adalah tertidur berdua dengan engkau tidur telungkup di dada bunda. Engkau begitu menyukainya. Demikian pula Bunda.

Bunda bersyukur engkau adalah bayi yang baik budi, dan Bunda masih menantikan masa dimana engkau bisa menatap mata Bunda dan tersenyum selagi engkau menyusu!   ^___^





post signature

Komentar

  1. Met ulbul ya.... sehat2 terus ya..

    BalasHapus
  2. Little Boooooo, sehat2 selalu ya, Nak, dalma buat abang. Dan tante [enasaran dg tangis mungilmu ituh^^

    BalasHapus
  3. little boo adeknya little bee hai salam kenal dari akuu

    BalasHapus
  4. selamat ulbul ya buat little boo, sehat selalu

    BalasHapus
  5. Little Boo sama kayak Dzaky. Nangisnya mungil.. hihi

    Sehat selalu Boo...

    BalasHapus
  6. manisnyaaa... pengen nggendong.. ^^
    pinjem little boo bentar boleh ga cyiiin...? hihihi

    BalasHapus
  7. Pengen cubit-cubit pipinya Little Boo yang kayak bakpao

    BalasHapus
  8. Met ulbul little boo, ndut banget sih mba pengen towel2 pipinya itu... :d

    BalasHapus
  9. udah lama ga main ke blog ini ternyata penghuninya udah nambah satu yaaa...
    hahaa.. selamat ya mba, lucuuu

    BalasHapus
  10. Mbak Mayy, aku baru mampir lagi di blog kamu. selamat yaaa.. semoga Little Boo selalu sehat. Aamiin.. sun sayang buat Little Bee juga :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Your thoughts greatly appreciated! Share it with us! (^_^)
Nowadays, I've been have hard times to reply comments or blogwalking to your blog. So, thank you so much for visiting me here!

Postingan Populer