[FlashFiction] Sekali Ini Saja

Sebuah panggilan masuk ke handphone-ku. Nomor yang tidak kukenal. Dalam sepersekian detik, aku mencoba mengingat-ingatnya. Namun, aku benar-benar tidak tahu. Tak mau pikir panjang, kuangkat panggilan itu.

"Halo?"
"Halo? Vio?"
"Ya, dengan siapa ini?"
"Andi. Masih ingat kan?"
credit
Sejujurnya, ketika ia mengatakan halo itu, aku sudah tau siapa lawan bicaraku. Namun aku tak ingin dia tahu bahwa aku mengenal suaranya.

"Andi? Andi yang mana ya?", lanjut keketusanku.

Tentu saja aku tahu Andi yang mana. Andi yang telah mematahkan hatiku. Meninggalkanku tanpa berkata apapun, walaupun aku telah bertanya, mengapa. Dan ia hanya bilang tunggu aku. Namun keesokan harinya, ia benar-benar tidak mempedulikanku. Bahkan ketika berpapasan saja, jangankan menegur, menoleh saja tidak.

"Andi abang kelasmu di SMA dulu? Ingat kan?"

"Ooooh, bang Andi...Sori, aku lupa."

Atau lebih jelasnya: melupakan.

"Apa kabar?", tanyanya.

"Baik bang. Ada apa ya?", tanyaku balik. Jangan berharap aku balik bertanya apa kabarmu.

"Abang mau tanya lowongan di kantormu. Adakah?", tanyanya.

"Setahu Vio tidak ada.", jawabku singkat.

"Oh gitu ya, gimana kerjaannya sekarang? lancar?", basa-basinya berlanjut.

"Gini ya bang, abang terus terang aja mau ngomong apa. Hampir 5 tahun abang tidak pernah sudi menghubungi Vio, lalu bertanya basa-basi yang sudah basi. To the point saja!", aku berkata ketus.
Ia terdiam. Mungkin tidak menyangka perkataanku padanya.

"Oke, jujur, abang nelpon kamu karena abang rindu sama kamu. Abang ingin mulai lagi semuanya dari awal.", akhirnya ia mengaku.

"Dari awal? Bukankah abang yang menyuruh Vio menunggu tapi tidak pernah ada kejelasan atas hubungan kita? Lima tahun bukan waktu yang sebentar!", teriakku emosi.

"Ya, itu salah abang. Abang mengaku salah. Bisakah Vio memaafkan abang? Kita mulai semuanya dari awal. Sekali ini saja...", pintanya.

"Vio bisa memaafkan abang. Tapi tidak bisa memulainya semua dari awal lagi.", emosiku mulai mereda. "Abang hanyalah masa lalu."

"Kenapa Vio? Abang yakin Vio masih sayang ama abang...", sanggahnya.

"Karena besok adalah hari pernikahan Vio. Dengan lelaki yang mencintai Vio. Dengan lelaki yang telah mendaki gunung tertinggi dan menyebrangi samudra terluas untuk Vio. Dengan lelaki yang tidak menunggu lima tahun dulu baru menyesali hubungan yang tidak pernah bisa diselamatkan lagi. Dan Vio bahagia dengannya!"

Tak menunggu lama, telepon terputus begitu saja. Irama tut tut bagaikan mengiringi terputusnya hubungan kami. Selamanya.



Catatan:
Terinspirasi dari lagu 'Sekali Ini Saja' oleh Glenn Fredly


Belajar menulis fiksi, silahkan beri nilai 1-10 dan alasannya yah ^___^
post signature

Komentar

  1. aku kasih nilai 8 mba Mayy.. :)
    emosi vionya dapet banget, dan sayangnya ceritanya cuma dikit, bikin penasaran ama lanjutannya..heuheu

    ayoo dong mba..bikin lanjutannya lagi..;)

    BalasHapus
  2. kirain lagi nyeritain mba mayya... nilainya berapa yak... kasih tau gak yaaa..... hehehe, ... binguuuung mau kasih nilai berapa

    BalasHapus
  3. hahahahaaa, ceritanya mirip-mirip sama kejadiah hidup gue mbak .. :P
    tapi endingnya kagak ...
    bagus dah bagus, nilainya berapa ya ..
    8, deh :D

    BalasHapus
  4. Keren mbak mayya,makanya nunggu tuh sesuatu yang bikin jenuh apah lagi 5 tahun, kalau gag pasti bilang ajah :p

    Keren dapet 9 deh :D

    BalasHapus
  5. ikut larut aku dalam rasa yang dibangun, hmmm....

    BalasHapus
  6. @DesiHehehe...namanya Flash Fiction, baru sekilas baca, langsung ending hihihi...

    Lanjutannya cerita yg lain lagi yaaah
    Makasih ya mbak Desi!

    BalasHapus
  7. @rinaPadahal aku dah ngasih judul Flash Fiction loh! Ckckckck... *geleng-geleng kepala*

    BalasHapus
  8. @EYSurbaktiAh, jangan-jangan kamu Andi yaaa? Ahahaha....
    makasih ya Ey!

    BalasHapus
  9. @Niar Ci Luk BaaNah itu dia poinnya, Niar....Makasih ya Niar!

    BalasHapus
  10. keren ... bisa ikut merasakan emosinya ...

    BalasHapus
  11. lho ini mah bukan flashfiction dong... kalo flash fiction bukannya harusnya pendek banget ya? hehehe

    BalasHapus
  12. Singkat padat dan jelas. Suka bacanya.... Lanjut nulis yah Mayya, you got the talent

    BalasHapus
  13. hahahaha... eh nggak boleh ketawa yah soalnya kan ini cerita sedih. Tapi banyak yah yang punya 'drama' begini dikehidupan nyata. *iih...apa seeh...* Nilainya 9 Mayya! :)

    BalasHapus
  14. Kurang maaaay! Kurang panjang maksudnya hehe..I was expecting a twisted ending..hayoo sambung lagi!

    BalasHapus
  15. makanya jangan menyia-nyiakan wanita ya :)

    BalasHapus
  16. @Wong Cilikmakasih mas...makasih juga sudah mampir ^__^

    BalasHapus
  17. @ArmanEh, hrs lebih pendek ya? *tepok jidat* Kemarin baca disini FF itu 1000 kata atau kurang...hmmm...

    BalasHapus
  18. @tempatketigaSebenarnya klo jujur mmmmm.....
    hihihi....Makasih ya Chita!

    BalasHapus
  19. @rinaDi cerita selanjutnya yahhh...baru belajar bikin twisted ending nih... ^__^

    BalasHapus
  20. Mba mayya multitalented euy, bisa bikin flashfiction keyeeeen juga hihihiy

    BalasHapus
  21. @Mila Said*blusing*

    Justru bikin cerpen biar tau, aku ini ada bakat gak hihihi...

    BalasHapus
  22. Wah.... bagus ceritanya May! Kasih nilai berapa ya?

    BalasHapus
  23. @alaika abdullahKasih duit aja deh mbak hehehe...makasih yaaa....

    BalasHapus
  24. wah aku jg pengen nih belajar nulis fiksi. Bisa ga ya? Tulisanmu bagus say, tinggal dikembangin aja critanya biar tambah seru. Trus lama2 jd novel deh.. :D

    BalasHapus
  25. @covalimawatiyok belajar bareng! masih banyak yang harus diperbaiki nih tulisanku ^_^...

    BalasHapus
  26. bagus ini saya mau ikutan giveaway itu pake judul ini boleh ya :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Your thoughts greatly appreciated! Share it with us! (^_^)
Nowadays, I've been have hard times to reply comments or blogwalking to your blog. So, thank you so much for visiting me here!

Postingan Populer